Rabu, 27 November 2013



CONTOH LAPORAN SURVEY LEMBAGA PENDIDIKAN




BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan Negara. Bahkan dapat dikatakan bahwa dalam batas-batas tertentu keadaan pendidikan di suatu negara, merupakan indikator bagi kemajuan masyarakat negara tersebut. Melalui pendidikan, orang dapat menjadi pandai, cerdas, rasional, kritis dan mempunyai kepribadian yang mantap serta cepat beradaptasi, toleransi dan terbuka.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional  disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dalam UUD 1945 juga disebutkan bahwa salah satu tujuan Negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Itu artinya pendidikan sangat berpengaruh besar dalam peningkatan kualitas suatu Negara. Pendidikan dapat ditempuh melalui berbagai macam jalur, jenis, dan jenjang yang tersedia sesuai kemampuan yang dimiliki peserta didik.
Untuk itulah penulis menyusun laporan hasil survey untuk mengetahui dan menggali sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia, khususnya sistem pendidikan pada SMP Negeri 1 Wedi. Laporan hasil survey ini sekaligus untuk melengkapi tugas mata kuliah “ILMU PENDIDIKAN”.



B.       Rumusan Masalah
a.       Bagaimana Profil SMP Negeri 1 Wedi ?
b.      Bagaimana Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 1 Wedi ?
c.       Bagaimana Pelaksanaan KTSP di SMP Negeri 1 Wedi ?
d.      Apa Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Sekolah ?

C.     Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk mengetahui sistem pendidikan yang berlaku di SMP Negeri 1 Wedi khususnya mengenai :
a.       Profil SMP Negeri 1 Wedi.
b.      Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Negeri 1 Wedi.
c.       Pelaksanaan KTSP di SMP Negeri 1 Wedi.
d.      Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Sekolah.
D.  Manfaat
Selain untuk mencapai tujuan, penyusun juga memiliki manfaat yang jelas dari penyusunan laporan ini. Adapun manfaat dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagi penyusun sendiri, laporan ini digunakan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang di peroleh selama proses perkuliahan serta menambah wawasan dan pengetahuan.
2.      Bagi objek survey yaitu SMP Negeri 1 Wedi, diharapkan mampu meningkatkan kualitas  sekolah.
3.      Bagi pembaca, diharapkan mampu menjadikan inspirasi dalam pembuatan karya tulis. Setidaknya tulisan ini mampu memberikan gambaran untuk membuat karya tulis yang lebih baik lagi.


BAB II
LAPORAN HASIL SURVEY

A.  PROFIL SEKOLAH
1.      Profil Umum Sekolah
a.       Nama sekolah                                      : SMP Negeri 1 Wedi
Alamat : Jalan/Desa                            : Sukorejo
a.       Kecamatan                                                : Wedi
b.      Kabupaten                                     : Klaten
c.       No. Telp/HP                                  : (0272) 333116
b.      Nama Kepala Sekolah                         : H. ISMADI,S.Pd.
No. Telp/HP                                        : -
c.       Kategori Sekolah                                : Rintisan SSN
d.      Tahun didirikan/ tahun beroperasi      : 1964/1964
e.       Kepemilikan tanah                              : Milik Pemerintah      
a.       Luas Tanah/ Status Tanah             : 2905 m2/SHM
b.      Luas Bangunan                             : 1339 m2
f.       No. Rekening Rutin Sekolah              : -
g.      Jenjang Akreditasi                              : A
h.      NSS                                                     : 201031003030

2.      Kondisi Siswa
Kondisi siswa 4 tahun terakhir
Tahun Pelajaran
Jml. Pendt.
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Jumlah (kls I+II+III)
Jml Sis-wa
Jml Rom-bel
Jml Sis-wa
Jml Rom-bel
Jml Sis-wa
Jml Rom-bel
Jml Sis-wa
Jml Rom-bel
2009/2010
342 org
223 org
6 rbl
234 org
6 rbl
251 org
6 rbl
708 org
18 rbl
2010/2011
342 org
226 org
6 rbl
223 org
6 rbl
234 org
6 rbl
683 org
18 rbl
2011/2012
323 org
211 org
6 rbl
226 org
6 rbl
223 org
6 rbl
670 org
18 rbl
2012/2013
455 org
241 org
7 rbl
225 org
6 rbl
226 org
7 rbl
672 org
20 rbl
2013/2014
319 org
274 org
8 rbl
242 org
7 rbl
207 org
6 rbl
724 org
21 rbl


3.      Tata Ruang Kelas
KONDISI
Jumlah Ruang Kelas Asli
Ukuran 7x9 m2
ukuran >63 m2
ukuran <63 m2
Jumlah
Baik
17
-
-
17
Rusak ringan
-
-
-
-
Rusak sedang
-
-
-
-
Rusak Berat
-
-
-
-
Rusak Total
-
-
-
-

4.      Data Tenaga Pendidik
Jumlah Guru/ Staff
SMP Negeri
Keterangan
Guru Tetap/ PNS
38 orang

Guru Tidak Tetap
12 orang

Guru PNS Dipekerjakan
-

Tenaga Tetap/TU
2 orang

Tenaga Tidak Tetap
8 orang


5.      Output/ Lulusan
a)    Rata-rata hasil UN peringkat 5 tingkat kabupaten.
b)   Memiliki 50 % kejuaraan akademik tingkat kabupaten.
c)    Memiliki 50 % kejuaraan non akademik tingkat kabupaten.
d)   Memiliki 20 % kejuaraan akademik tingkat provinsi.
e)    Memiliki 20 % kejuaraan non akademik tingkat provinsi.
f)    Memiliki 60 % lulusan yang diterima di SMA/SMK favorit.

6.      Rencana Biaya (Alokasi Biaya)
Secara proaktif sekolah mengajukan dan menggalang dana dari :
a)      Anggaran dari pemerintah daerah tingkat II.
b)      Anggaran dari pemerintah daerah tingkat I.
c)      Anggaran dari pemerintah pusat.
d)     Dana dari masyarakat.
e)      Dana sponsor.

B.PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)
Dalam melaksanakan manajemen berbasis sekolah, SMP Negeri 1 Wedi memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
1.    KEPALA SEKOLAH
Tugas kepala sekolah adalah memimpin sekolah dan untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada poin-poin di bawah ini :
a.       Menyelenggarakan kegiatan pendidikan.
b.      Membina kesiswaan.
c.       Melaksanakan bimbingan dan penilaian bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
d.      Menyelenggarakan administrasi sekolah.
e.       Merencanakan pengembangan, pendayagunaan, dan pemeliharaan sarana prasarana.
f.       Melaksanakan hubungan sekolah dengan lingkungan,orang tua dan masyarakat.
2.    WAKIL KEPALA SEKOLAH
Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan penyusunan rencana, pembuatan program kegiatan, pelaksanaan pengorganisasian, pengarahan ketenagakerjaan, pengkoordinasian pengawasan, penilaian identifikasi, dan pengumpulan data pengembangan keunggulan penyusunan laporan.
Wakil kepala sekolah terdiri dari :
a.    Wakil kepala sekolah kurikulum, yang bertugas :
1)   Menyusun dan menjabarkan Kalender Pendidikan.
2)   Menyusun Pembagian Tugas Guru dan Jadwal Pelajaran.
3)   Mengatur Penyusunan Program Pengajaran (Program Semester, Program Satuan Pelajaran, dan Persiapan Mengajar, Penjabaran dan Penyesuaian Kurikulum).
4)   Mengatur pelaksanaan program penilaian Kriteria Kenaikan Kelas, Kriteria Kelulusan dan Laporan Kemajuan Belajar Siswa serta pembagian Raport dan STTB.
5)   Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan.
6)   Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
7)   Mengatur Pengembangan MGMP dan Koordinator mata pelajaran.
8)   Mengatur Mutasi Siswa.
9)   Melaksanakan supervisi administrasi dan akademis.
10)    Menyusun Laporan.
b.    Wakil kepala sekolah kesiswaan, yang bertugas :
1)   Mengatur pelaksanaan Bimbingan Konseling.
2)   Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan Kerindangan).
3)   Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi: Kepramukaan, Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Patroli Keamanan Sekolah (PKS) Paskibra.
4)   Mengatur pelaksanaan Kurikuler dan Ekstra Kurikuler.
5)   Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah.
6)   Menyelenggarakan Cerdas Cermat, Olah Raga Prestasi.
7)   Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa.
3.        BAGIAN SARANA DAN PRASARANA
       Bagian ini bertugas :
a.    Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar.
b.    Merencanakan program pengadaannya.
c.     Mengatur pemanfaatan Sarana Prasarana.
d.    Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian.
e.     Mengatur pembakuannya.
f.     Menyusun laporan
4.    BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT
     Bagian ini bertugas :
a.    Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite dan peran komite.
b.    Menyelenggarakan bakti social, karyawisata.
c.     Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah.
d.    Menyusun laporan.
5.    GURU/ TENAGA PENDIDIK
     Guru bertugas :
a.    Membuat Perangkat Pembelajaran.
b.    Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
c.    Melaksanakan kegiatan Penilaian Proses Belajar, Ulangan Harian, Ulangan Umum, Ujian Akhir.
d.   Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.
e.    Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
f.     Mengisi daftar nilai siswa.
g.    Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses kegiatan belajar mengajar.
h.    Membuat alat pelajaran / alat peraga.
i.      Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni.
j.      Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.
k.    Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.
l.      Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
m.  Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar.
n.    Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
o.    Mengatur keberhasilan ruang kelas dan pratikum.
p.    Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan perangkatnya.
6.      WALI KELAS
Wali kelas bertugas :
a.     Pengelolaan kelas.
b.    Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi : Denah tempat duduk siswa, Papan absensi siswa, Daftar pelajaran kelas, Daftar piket kelas,Buku absensi siswa, Buku kegiatan pembelajaran/buku kelas, Tata tertib siswa, pembuatan statistik bulanan siswa.
c.     Pengisian daftar kumpulan nilai (legger).
d.    Pembuatan catatan khusus tentang siswa.
e.     Pencatatan mutasi siswa.
f.     Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar.
g.    Pembagian buku laporan hasil belajar.
7.      GURU BIMBINGAN DAN KONSELING(BK)
Guru BK bertugas :
a.     Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling.
b.    Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar.
c.    Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam Kegiatan belajar.
d.   Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.
e.     Mengadakan penilaian pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan.
f.     Menyusun Satatistik hasil penilaian BK.
g.    Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar.
h.    Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut Bimbingan dan Konseling.
i.      Menyusun laporan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.
8.      BAGIAN PERPUSTAKAAN
Bagian perpustakaan bertugas :
a.     Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronik.
b.    Pengurusan pelayanan perpustakaan.
c.     Perencanaan pengembangan perpustakaan.
d.   Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku / bahan pustaka / media elektronika.
e.    Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku / bahan pustaka / media elektronika.
f.     Melakukan layanan bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya, serta masyarakat.
g.    Penyimpanan buku perpustakaan / media elektronika.
h.    Menyusun Tata tertib perpustakaan.
i.      Menyusun Laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.
9.      BAGIAN LABORATORIUM
Bagian laboratorium bertugas :
a.     Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium.
b.    Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium.
c.     Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium.
d.    Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium.
e.     Inventarisasi dan pengadministrasian peminjam alat-alat laboratorium.
f.     Menyusun laporan pelaksanaan kagiatan laboratorium.
10.  BAGIAN TATA USAHA
Bagian tata usaha bertugas :
a.     Penyusunan program kerja tata usaha sekolah
b.    Pengelolaan keuangan sekolah
c.     Pengurus administrasi ketenagaan dan siswa
d.    Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
e.     Penyusunan administrasi perlengkapan
f.     Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah
g.    Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K
h.    Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketata usahaan secara berkala

Dengan adanya struktur organisasi beserta fungsinya tersebut SMP Negeri 1 Wedi dapat menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. Selain itu sekolah dapat mendorong profesionalisme guru dan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di sekolah. Melalui penyusunan kurikulum yang efektif, rasa tanggap sekolah terhadap kebutuhan setempat meningkat dan menjamin layanan pendidikan sesuai dengana tuntutan peserta didik dapat dimaksimalkan melalui peningkatan partisipasi orang tua, misalnya dengan mengawasi langsung proses belajar anak-anaknya.







C.PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
            Kurikulum  SMP Negeri 1 Wedi Klaten disusun berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan ( SKL) yang telah dikeluarkan oleh badan standarisasi nasional pendidikan (BSNP) dengan memperhatikan kondisi sekolah.Pembuatan kurikulum SMP Negri 1 Wedi Klaten melibatkan semua unsur yang terkait yaitu: guru, kepala sekolah dan komite dengan harapan semua merasa bertanggung jawab dan dapat melaksanakan dengan sebaik – baiknya.
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
1.        VISI SEKOLAH
Meningkat dalam prestasi, terpuji dalam imtaq, dan budi pekerti.
Indikator :
a.         Unggul dalam prestasi akademik.
b.         Unggul dalam kegiatan Karya Ilmiah Remaja.
c.         Unggul dalam kegiatan keolahragaan.
d.        Unggul dalam kegiatan kesenian.
e.         Unggul dalam kegiatan ketrampilan.
f.          Unggul dalam kegiatan keagamaan.
g.         Unggul dalam sikap dan perilaku.

2.        MISI SEKOLAH
a.         Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki.
b.         Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya sendiri agar dapat berkomunikasi dengan baik.
c.         Menyelenggarakan kegiatan penelitian ilmiah remaja di berbagai bidang.
d.        Melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya bangsa.
e.         Menyelenggarakan pelatihan dan bimbingan untuk berprestasi di bidang olahraga.
f.          Mengembangkan budaya kompetitif bagi siswa dalam upaya peningkatan ketrampilan.
g.         Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
h.         Melaksanakan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut sehingga melahirkan budi pekerti yang terpuji.
i.           Mengadakan koordinasi dengan masyarakat, instansi terkait.

3.        TUJUAN SEKOLAH
a.         FISIK SEKOLAH
1)        Memiliki laboratorium bahasa.
2)        Memiliki ruang ketrampilan.
3)        Memiliki ruang pertemuan.
4)        Memiliki tempat parkir kendaraan siswa.
5)        Memiliki tempat parkir kendaraan guru.
6)        Memiliki sarana pembelajaran audio visual di tiap-tiap ruang belajar.
7)        Ruang perlengkapan pembelajaran yang lengkap.

b.         NON FISIK
v  100 % dipercaya oleh pemerintah dan masyarakat dalam bentuk-bentuk pelayanan sekolah.
v  Memiliki 60 % guru terampil dan lancar berbahasa Inggris.
v  Memiliki 60 % guru terampil dan lancar mengoperasikan IPA.
v  Memiliki 60 % tenaga pendidik terampil menggunakan ICT.
v  Memiliki tenaga kependidikan dan tenaga pendidik yang handal, profesional, dan berdedikasi tinggi.
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A.  Kerangka Dasar Kelompok Mata Pelajaran dan Struktur Kurikulum :
1. Kelompok Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional  Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
   a.   kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b.   kelompok mata pelajaran kewarganegaraan   dan kepribadian;
c.       kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d.      kelompok mata pelajaran estetika;
e.       kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Tabel 1.   Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
1.
Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2.
Kewarganega-raan dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP Negeri 1 Wedi dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

4.
Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5.
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMP Negeri 1 Wedi dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Adapun pengelompokan mata pelajaran selengkapnya sebagai berikut :
1.    Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, meliputi Pendidikan Agama
2.    Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, meliputi Pendidikan Kewarganegaraan.
3.    Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Ketrampilan / Teknologi Informasi dan Komunikasi.
4.    Kelompok mata pelajaran estetika, meliputi Seni Budaya dan Bahasa Jawa.
5.    Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan , meliputi Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

1.        Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMP Negeri 1 Wedi meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut.
a.  Kurikulum SMP memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 2.
    Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
    Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
b.  Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP Negeri 1 Wedi merupakan “IPA Fisika, IPA Biologi” dan “IPS Terpadu”.
c.  Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan  sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
d. Alokasi waktu satu jam  pembelajaran adalah 40 menit.
e.  Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.





Tabel 2 : Struktur Kurikulum standar KTSP

Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

VII
VIII
IX
A.        Mata Pelajaran



1.   Pendidikan Agama
2
2
2
2.   Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.   Bahasa Indonesia
4
4
4
4.   Bahasa Inggris
4
4
4
5.   Matematika
4
4
4
6.   Ilmu Pengetahuan Alam
4
4
4
7.   Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
8.   Seni Budaya
2
2
2
9.   Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
2
A. Muatan Lokal
1.      Bahasa Jawa
2.      PKK

2
2

2
2

2
2
Jumlah
3 4
34
34
B.       Pengembangan Diri
2*)
2*)
      2*)



Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan SMP Negeri 1 Wedi  dari Tabel 2 yang merupakan KTSP Asli yang berjumlah 34 Jam Pembelajaran setelah di tambah maksimum 4 (empat) jam pembelajaran dari keseluruhan meliputi: :
Tabel 3. Struktur dan muatan kurikulum SMP Negeri 1 Wedi
Komponen
ASLI
Kelas dan Alokasi Waktu
JUMLAH
KETERANGAN

KTSP
VII
VIII
IX
JAM

A
Mata Pelajaran






Paralel kelas :
VII  =  8 Kls,
VII  =  7 Kls,
IX    =  6 Kls.
 Jumlah=21 Kls.

KTSP Standar berjumlah 34 Jam Pembelajaran setelah di tambah maksimum 4 (empat) jam pembelajaran dari keseluruhan menjadi berjumlah 38 jam pembelajaran


Akademik








1
Pend. Agama
2
2
2
2
42
Jam


2
PKn
2
2
2
2
42
Jam


3
Bahasa . Indonesia
4
5
5
5
105
Jam


4
Bahasa . Inggris
4
4
4
4
84
Jam


5
Matematika
4
5
5
5
105
Jam


6
IPA
4
5
5
5
105
Jam


7
IPS
4
5
5
5
105
Jam


8
Seni Budaya
2
2
2
2
42
Jam


9
Penjas Orkes
2
2
2
2
42
Jam


10
TIK
2
2
2
2
42
Jam

B.
Muatan Lokal








1
Bahasa Jawa
2
2
2
2
42
Jam


2
PKK
2
2
2
2
42
Jam

JUMLAH
34
38
38
38
798
Jam
21 x 38 = 798 jp

C.
Pengembangan Diri









1
BK
1
1
1
1
20


Jam
 Masuk Jadwal Pembelajaran untuk membimbing siswa.












D.
Ekstrakurikuler








*  Wajib






Kelas VII

1
Pramuka

2
-
-


Wjb .Ekstr. Pramuka

Jumlah


2






*  Pilihan





1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
PMR / PKS
Karate
BTA
KOOR
Tari
KIR
Karawitan
OSM
2
2
2
2
2
2
2
2


Setiap Siswa Boleh Memlih lebih dari satu dan kelas VII,VIII,IX dijadikan satu kelas

16



























           
2. Muatan Kurikulum SMP Negeri 1 Wedi
a. Mata Pelajaran
1)      Pendidikan Agama meliputi :
Agama Islam, Kristen, Katolik dan Hindu, mengingat kondisi sosial budaya masyarakat di lingkungan sekitar sekolah
Tujuan :
Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa sesuai keyakinan agamanya masing-masing
2)      Kewarganegaraan dan Kepribadian
Tujuan :
Memberikan pemahaman terhadap  siswa tentang kesadaran hidup berbangsa dan bernegara dan pentingnya pemahaman rasa persatuan dan kesatuan.
3)      Bahasa Indonesia
Tujuan :
Membina ketrampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap IPTEK.
4)      Bahasa Inggris
Tujuan :
Membina ketrampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk menghadapi perkembangan  IPTEK dalam menyongsong era globalisas.
5)      Matematika
Tujuan :
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar matematika dalam rangka penguasaan IPTEK.
6)      Ilmu Pengetahuan Alam
Meliputi : Fisika dan Biologi
Tujuan :  sains dalam dalam rangka  penguasaan IPTEK.

7)      Ilmu Pengetahuan Sosial
Meliputi : Sejarah, Ekonomi dan Geografi
Tujuan :
Memberikan pengetahuan sosio kultural masyarakat yang majemuk, mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki ketrampilan hidup secara mandiri.
8)      Seni Budaya
Meliputi : Seni Rupa, Seni Musik dan Seni Tari.
Tujuan :
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi dan kecintaan pada seni budaya Nasional
9)      Pendidikan Jasmani
Tujuan :
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan ketrampilan dalam bidang olahraga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab disiplin dan percaya diri pada siswa.
10)  Teknologi Informasi dan Komunikasi
Meliputi : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tujuan : Memberikan ketrampilan dibidang Teknologi Informatika

b. Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.  Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 895.5/01/2005 tanggal 23 Februari 2005  Tentang Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa Tahun 2004 untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTS dan SMA/SMALB/SMK/MA Negeri dan Swasta sebagai Mulok Wajib di Provinsi Jawa Tengah adalah Bahasa Jawa.  Sekolah diberikan keleluasaan untuk menambah mulok lain selama tidak melebihi beban belajar maksimal.
1)      Bahasa Jawa
Tujuan :
Untuk mengembangkan kompetensi berbahasa jawa untuk melestarikan bahasa jawa
2)      PKK
Tujuan
Mengembangkan kompetensi ketrampilan keluarga untuk mewujudkan kecakapan hidup
  c.  Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan Diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri terdiri atas :
1)      Kegiatan Pelayanan Konseling
Melayani :
1)      Masalah kesulitan belajar siswa
2)      Pengembangan karier siswa
3)      Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi
4)      Masalah dalam kehidupan 12ember siswa

2)      Mulok Sekolah /Seni Rupa
Tujuan :
Memberikan bekal kepada peserta didik agar mampu mengapresiasikan seni di bidang seni rupa : membatik, melukis, seni patung dll
3)      Ekstrakurikuler
a)      Kepramukaan
Tujuan :
(1)   Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
(2)   Melatih siswa untuk trampil dan mandiri
(3)   Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
(4)   Memiliki jiwa ember dan peduli kepada orang lain
(5)   Memiliki kerjasama kelompok
(6)   Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
b)       PMR dan PKS
Tujuan :
(1)   Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
(2)   Melatih siswa untuk trampil dan mandiri
(3)   Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
(4)   Memiliki jiwa ember dan peduli kepada orang lain
(5)   Memiliki sikap kerjasama kelompok
(6)   Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
c)      Basket
Tujuan :
(1)   Pengembangan Olahraga Permainan Basket
(2)   Membentuk tim Basket
d)     Seni Tari
Tujuan :
(1)   Melestarikan budaya jawa
(2)   Pengembangan kreasi tari
e)      BTA
Tujuan :
Memberikan pemahaman terhadap Kitab Suci

f)       Tutorial
Tujuan :
Memberikan tambahan materi pelajaran dan latihan menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional
g)       Multimedia
                 Tujuan :
          Mengembangkan kemampuan siswa dalam membuat materi     belajar dalam bentuk Animasi
h)      Bela Diri
Tujuan :
Menciptakan perkembangan fisik dan mental serta sportivitas di kalangan siswa
i)        Karawitan
                              Tujuan :
                              Menciptakan cinta budaya seni, untuk melestarikan budaya 
                              bangsa
j)        Sepak Bola
                              Tujuan :
                              Mendidik atlit-atlit pelajar menjadi lebih berprestasi
k)      Koor
                              Tujuan :
                              Membina siswa untuk menjadi vokalis dalam tim (Koor).
4)      Kegiatan Tidak terprogram
Terdiri dari :
a)      Rutin, adalah kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti :
(1)   Upacara Bendera, setiap hari senin, tanggal 17 dan hari besar Nasional
(2)   Sholat Jum’at
(3)   Pemeliharaan Kebersihan, setiap sebulan sekali ( Jum’at bersih
      Sampai disekolah pukul 06.30)
(4)   Siswa masuk kelas pukul 06.45

b)      Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kegiatan khusus, seperti :
(1)   Pembentukan perilaku ember salam
(2)   Membuang sampah pada tempatnya
(3)   Mengatasi silang pendapat (pertengkaran)

c)      Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari, seperti :
(1)   Berpakaian rapi
(2)   Berbahasa yang baik, dan sopan
(3)   Rajin membaca di perpustakaan
(4)   Memuji kabaikan dan atau keberhasilan orang lain
(5)   Datang tepat waktu

5)      Bimbingan Belajat Intensif untuk semua kelas
Tujuan :
a)      Menanamkan kesadaran belajar peserta didik
b)      Meningkatkan kemampuan peserta didik
c)      Meningkatkan prestasi belajar
            Mekanisme Pelaksanaan :
a)      Kegiatan Pengembangan Diri diberikan diluar jam pembelajaran (ekstrakurikuler) dibina oleh guru-guru yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan Kepala Sekolah.
b)      Penilaian :
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk kualitatif :


                        Tabel 4. Kategori skor Pengembangan diri
                 
Katagori
Skor
Katagori
A
81 - 100
Sangat Baik
B
61 - 80
Baik
C
41 - 60
Cukup
D
21 - 40
Kurang
E
0  - 20
Sangat Kurang


4. Beban Belajar
Beban belajar menggunakan sistim paket dengan beban belajar maksimum 43 jam pelajaran per minggu.  Satu jam pelajaran 40 menit, dengan rincian sebagai berikut

Tabel 5. Rincian waktu pembelajaran
Kelas
Satu jam pelajaran
tatap muka / menit
Jumlah jam pembelajaran
perminggu
Minggu Efektif Pertahun ajaran
Waktu Pembelajaran
/ jam per tahun
VII
40
38
34 – 38
51680 – 57760
VIII
40
38
34 – 38
51680 – 57760
IX
40
38
34 - 38
51680 – 57760

5.  Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh kelompok guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan kompleksitas, intake siswa, dan daya dukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.   Contoh perhitungan ketuntasan belajar terlampir.
Tabel KKM setiap mata pelajaran
                 Tabel 6 : Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
NO
MATA PELAJARAN
KLAS
VII
VIII
IX
1
Pendidikan Agama
75
75
75
2
PKn
75
75
75
3
Bahasa Indonesia
71
71
71
4
Bahasa Inggris
70
70
70
5
Matematika
70
70
70
6
IPA
70
70
70
7
IPS
70
70
70
8
Seni Budaya
70
70
70
9
Penjaskes
70
70
70
10
TIK
70
70
70
11
Bahasa Jawa
70
70
70
12
PKK
70
70
70
13
Mulok Seni Rupa
70
70
70

6.  Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
 a. Kriteria Kenaikan Kelas
          Kriteria Kenaikan Kelas dinyatakan sebagai berikut :
1)      Mengikuti kegiatan proses belajar mengajar (KKM) sekurang-kurangnya 90% dari hari efektif disemester gasal dan semester genap.
2)      Memiliki nilai kepribadian dan akhlak yang baik, minimal B (Baik)
3)      Peserta didik dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama, apabila peserta didik tidak menuntaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar lebih dari 3(tiga) mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun pelajaran, dan jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.
4)      Ketuntasan belajar dihitung dari hasil semester gasal dan genap dengan ketuntasan sebagai berikut:
a)    Jika semester gasal dan genap nilai suatu mata pelajaran tuntas, maka pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.
b)   Jika semester gasal dan genap nilai suatu mata pelajaran tidak tuntas, mata pelajaran tersebut dinyatakan tidak tuntas.
c)    Jika nilai mata pelajaran semester gasal tidak tuntas dan nilai mata pelajaran semester genap tuntas dimana nilai semester genap mampu menutup kekurangan nilai pada semester gasal, atau sebaliknya maka pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.
5)      Cara penghitungan ketuntasan mata pelajaran tersebut sebagai berikut
a)    Hitunglah nilai rata-rata semester gasal dan genap pada mata pelajaran tersebut.
b)   Hitunglah  rata-rata  KKM  semester gasal dan genap pada mata pelajaran tersebut.
c)    Jika  nilai rata-rata KKM semester gasal dan genap pada mata pelajaran tersebut sama atau lebih besar dari rata-rata KKM, mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.
d)   Jika  nilai rata-rata KKM semester gasal dan genap pada mata pelajaran tersebut lebih kecil dari rata-rata KKM, mata pelajaran tersebut dinyatakan tidak tuntas.
6)      Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua indicator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang ketuntasan belajar minimumnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.

b.  Kelulusan
1)      Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program pembelajaran seluruh mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum yang digunakan, yaitu Kurikulum KTSP.  Pemenuhan persyaratan ini dilihat pada kelengkapan laporan hasil belajar yang tercantum pada rapor yang dimiliki peserta didik  mulai dari semester 1 sampai semester 5 SMP.    Ketuntasan ini menjadi prasyarat untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.    Penilaian ini dilakukan oleh satuan pendidikan bersama pendidik.
2)      Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran:
(a) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
(b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
(c) kelompok mata pelajaran estetika
(d) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran dilakukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan  hasil penilaian peserta didik oleh pendidik.
a)      Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan efektif peserta didik,  serta melalui ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.    Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dapat berdasarkan indikator :
b)      Peserta didik dinyatakan lulus US/M SMP/MTs, dan apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M.
c)      Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan semester 5 untuk SMP/MTs dengan pembobotan 60% (enam puluh persen) untuk nilai US/M dan 40% (empat puluh persen) untuk nilai rata-rata rapor.
d)     Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan efektif peserta didik dan kepribadian, serta melalui ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian  dapat menggunakan indikator:
(1)   menunjukan kemauan belajar;
(2)   ulet tidak pernah menyerah;
(3)   mematuhi aturan sosial;
(4)   tidak mudah dipengaruhi oleh hal yang negatif;
(5)   berani bertanya dan menyampaikan pendapat;
(6)   kerja sama dengan teman dalam hal yang positif;
(7)   kriteria lainya yang dikembangkan oleh sekolah.

Ulangan dan/atau penugasan dilakukan sekolah dengan materi ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan.   Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik:
(1)   hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik;
(2)     hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik.

e)      Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan efektif dan ekspresi psikomotorik peserta didik.   Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran estetika dapat menggunakan indikator:
(1)    apresiasi seni;
(2)     kreasi seni;
(3)     kriteria lainya dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan.

Hasil penilaian akhir yang merupakan gabungan dari hasil penilaian beberapa observasi ditentukan oleh satuan pendidikan.

f)       Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan  psikomotorik dan afektif peserta didik.   Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan dapat menggunakan indikator:
(1)     kerja sama dengan peserta didik lain dalam suatu tim    olahraga;
(2)     kebiasaan hidup bersih;
(3)     tidak merokok
(4)     disiplin waktu;
(5)     ketrampilan melakukan gerak olahraga;
(6)     kriteria lainya dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan;


Ulangan dan/atau penugasan dilakukan sekolah dengan materi ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan.
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik:
(1)     hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik;
(2)     hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik.

3)      Lulus ujian sekolah/madrasyah
a)         Ujian sekolah/madrasyah mencakup
(1)     ujian untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional;
(2)     ujian praktik untuk mata pelajaran nasional yang tidak dinilai melalui Ujian Nasional.
b)        Hasil ujian sekolah/madrasah digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk :
(1)     penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan pendidikan;
(2)     pembinaan peserta didik, mendidik, dan tenaga kependidikan serta pengembangan fasilitas dalam upaya peningkatan mutu pendidikan

4)      Lulusan Ujian Nasional sebagaimana diatur dalam POS Ujian Nasional.
5)       
   7.  Pendidikan Kecakapan Hidup
Lingkup  kecakapan  hidup  meliputi  empat  kecakapan,  yaitu :  kecakapan   personal (pribadi), kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional. 
Masing-masing kecakapan terdiri dari sejumlah indikator sebagai berikut.

a.  Kecakapan Personal:
1)   Kesadaran diri:
a)      Kesadaran diri sebagai hamba Allah, makhluk sosial , dan makhluk lingkungan
b)      Terfokus pada kemampuan untuk melihat potret diri (Quicke, 1999)
c)      Kesadaran akan potensi diri dan dorongan untuk mengembangkannya

2) Berfikir  Rasional :
a)      Kecakapan mengenali informasi
b)      Kecakapan mengenali, mengolah informasi, dan mengambil keputusan secara cerdas
c)      Kecakapan memecahkan masalah secara arif dan kreatif

            b. Kecakapan Sosial :
1)      Kecakapan berkomunikasi secara lisan dan tulisan
2)      Kecakapan mengelola konflik dan mengendalikan emosi
3)      Kecakapan bekerjasama dan berpartisipasi
4)      Kecakapan-kecakapan mengindentifikasi variable

            c. Akademik:
1)      Kecakapan menghubungkan variabel
2)      Kecakapan merumuskan hipotesa
3)      Memecahkan dan melaksanakan penelitian
4)      Kecakapan-kecakapan dalam bidang pekerjaan tertentu
           
            d. Vokasional:
1)        Kecakapan menciptakan atau membuat produk
2)        Memecahkan berwirausaha, dll
        
   Pendidikan kecakapan hidup dilaksanakan terintegrasi dengan pelaksanaan  pembelajaran.
8.  Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan  daya saing  global  dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,  teknologi,           ekologi, dan lain-lain.  Hal ini  bermanfaat bagi   pengembangan kompetensi peserta didik    agar mampu bersaing di tingkat lokal, Nasional, dan Internasional.




D.PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH
            Partisipasi komite SMP Negeri 1 Wedi adalah suatu perwujudan perilaku masyarakat yang positf dalam suatu rangkaian kerjasama atau keterlibatan dalam pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat. Masyarakat ikut serta secara langsung, baik secara fisik maupun melalui konsentrasi uang, barang, sumbangan pikiran sekaligus ikut serta mengelola dan bertanggung jawab terhadap hasil-hasil hubungan sekolah dengan masyarakat yang dicapainya. Partisipasi masyarakat sebagai kekuatan kontrol dalam pelaksanaan berbagai program pemerintah menjadi sangat penting.
            Di bidang pendidikan partisipasi ini lebih strategis karena partisipasi tersebut bisa menjadi semacam kekuatan kontrol bagi pelaksanaan dan kualitas mutu pendidikan di SMP Negeri 1 WEDI.Komite sekolah membantu kelencaran penyelenggaraan pendidikan di SMP Negeri 1 WEDI dalam upaya memelihara, menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan pendidikan nasional. Komite sekolah juga memberikan masukan penilaian untuk pengembangan pelaksanaan pendidikan dan pelaksanaan manajemen sekolah.
Adapun fungsi komite sekolah, sebagai berikut :
  1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
  2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/ dunia usaha/dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
  3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat



BAB III
PEMBAHASAN
A.      PROFIL SEKOLAH
            Dari data-data yang telah penyusun peroleh, dapat diketahui bahwa SMP Negeri 1 Wedi merupakan sekolah rintisan SSN yang memiliki banyak prestasi. Prestasi yang diperoleh tidak hanya tingkat kabupaten, tetapi sekolah ini juga pernah memperoleh banyak prestasi di tingkat provinsi. Prestasi yang diperoleh terdiri dari prestasi akademik dan non akademik. Prestasi akademik seperti lomba karya ilmiah dan cerdas cermat. Sedangkan prestasi non akademik antara lain di bidang keolahragaan, kesenian, kepramukaan, dan bidang-bidnag lainnya.
            SMP Negeri 1 Wedi ini merupakan salah satu sekolah favorit di kecamatan Wedi. Sekolah ini sudah memiliki akreditasi A, tidak heran jika banyak sekali yang ingin masuk di sekolah ini, tetapi ada sebagian dari mereka yang tidak bisa masuk karena kalah bersaing.        
            Sekolah ini juga sudah mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap, jumlah peserta didik yang banyak, tenaga pendidik yang berkualitas, dan gedung yang bagus pula. Sekarang ini SMP Negeri 1 Wedi memiliki jumlah peserta didik sebanyak 724 orang yang terdiri dari kelas I 274 orang, kelas II 242 orang, dan kelas III 207 orang.  Sarana dan prasarana yang dimiliki berupa laboratorium IPA, laboratorium bahasa, kantin, ruang pertemuan, perpustakaan, ruang kelas, dan UKS. Tenaga pendidik terdiri dari 38 orang PNS dan 12 orang guru tidak tetap. Tenaga pendidik yang ada 60 % menguasai ICT dan bahasa Inggris. Selain itu tenaga pendidik juga profesional dan berkualitas serta berdedikasi tinggi. Gedung di SMP Negeri 1 Wedi termasuk dalam kategori baik karena acap kali dilakukan renovasi.
            Dilihat dari lokasi sekolah memang tidak di pinggir jalan raya dan tidak sedikit orang yang kesulitan mencari lokasi sekolah ini. Akan tetapi hal ini justru menguntungkan, karena kegiatan belajar mengajar lebih kondusif dan tidak terganggu oleh suara bising kendaraan. Kenyataannya lokasi sekolah yang tidak di pinggir jalan raya tersebut mampu menarik banyak siswa untuk masuk di sekolah ini.
            Selain pembelajaran formal, SMP Negeri 1 Wedi juga memiliki kegiatan non formal, seperti ekstra karawitan, koor, olahraga, pramuka, PMR, OSIS, dan masih banyak lagi. Sekolah ini juga memiliki kegiatan tidak terstruktur yang sangat mulia yaitu sholat jumat bersama-sama di mushola sekolah. Kegiatan ini memang terkesan memaksa, tetapi manfaat dari kegiatan ini sangat besar. Selain sholat jumat memang kewajiban umat pria muslim, bisa juga untuk meningkatkan kebersamaan antarsiswa.
            SMP Negeri 1 Wedi juga telah berhasil menduduki peringkat 5 dalam hasil Ujian Nasional. Untuk tahun lalu sekolah ini juga telah berhasil meluluskan 100 % peserta didiknya. Lulusan dari sekolah ini sebagian besar memiliki kepribadian yang baik dan diterima di SMA favorit.


B.       PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH(MBS)
             MBS dipandang sebagai alternatif dari pola umum pengoperasian sekolah yang selama ini memusatkan wewenang di kantor pusat dan daerah. MBS adalah strategi untuk meningkatkan pendidikan dengan mendelegasikan kewenangan pengambilan keputusan penting dari pusat dan dearah ke tingkat sekolah. Dengan demikian, MBS pada dasarnya merupakan sistem manajemen di mana sekolah merupakan unit pengambilan keputusan penting tentang penyelenggaraan pendidikan secara mandiri. MBS memberikan kesempatan pengendalian lebih besar bagi kepala sekolah, guru, murid, dan orang tua atas proses pendidikan di sekolah.
            Dalam pendekatan ini, tanggung jawab pengambilan keputusan tertentu mengenai anggaran, kepegawaian, dan kurikulum ditempatkan di tingkat sekolah dan bukan di tingkat daerah, apalagi pusat. Melalui keterlibatan guru, orang tua, dan anggota masyarakat lainnya dalam keputusan-keputusan penting itu, MBS dipandang dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif bagi para murid. MBS bahkan dipandang sebagai salah satu cara untuk menarik dan mempertahankan guru dan staf yang berkualitas tinggi.
            Berdasarkan data pelaksanaan MBS di SMP Negeri 1 Wedi dapat diketahui bahwa sekolah ini mampu mengatur seluruh program sekolah melalui struktur organisasi yang ada. Struktur organisasi juga terbentuk dengan sistematis dan masing-masing bagian telah melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik.
            Dengan adanya MBS di SMP Negeri 1 Wedi , memberikan beberapa manfaat diantaranya :
1.      Dengan kondisi setempat, sekolah dapat meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugasnya.
2.      Keleluasaan dalam mengelola sumberdaya dan dalam menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi, mendorong profesionalisme kepala sekolah, dalam peranannya sebagai manajer maupun pemimpin sekolah.
3.      Guru didorong untuk berinovasi.
4.      Rasa tanggap sekolah terhadap kebutuhan setempat meningkat dan menjamin layanan pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat sekolah dan peserta didik.
            MBS merupakan salah satu gagasan yang diterapkan untuk meningkatkan pendidikan umum. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran murid. Dengan demikian, ia bukan sekadar cara demokratis melibatkan lebih banyak pihak dalam pengambilan keputusan. Keterlibatan itu tidak berarti banyak jika keputusan yang diambil tidak membuahkan hasil lebih baik.




C.      PELAKSANAAN KTSP
            Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dan kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Kurikulum ini adalah kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menyempurnakan Kurikulum berbasis Kompetensi (KBK), kurikulum ini menghendaki otonomi sekolah umtuk berkreativitas mangelola dan mengembangkan metode pendididkan yang cocok bagi para siswanya .
            Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
            Di SMP Negeri 1 Wedi menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini disusun dengan mempertimbangkan potensi yang ada di SMP Negeri 1 Wedi dengan mengacu pada program pendidikan nasional. Adapun tujuan penyusunan kurikulum ini adalah sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 1 Wedi guna mencapai tujuan pendidikan yang berorientasi pada tujuan pendidikan dasar, visi dan misi sekolah.
            Menurut data yang telah diperoleh pelaksanaan KTSP di SMP Negeri 1 Wedi sudah cukup baik, sekolah ini mampu menjalankan struktur muatan kurikulum yang telah dirancang oleh sekolah. 80 % program sekolah telah terlaksana.

1.        Kelemahan kurikulum KTSP :
a.     Pemerintah / Dinas Pendidikan
1)   KTSP merupakan kurikulum yang tidak sistematis.
Ketidaklogisan KTSP terjadi karena sekolah diberi kebebasan untuk mengelaborasi kurikulum inti yang dibuat pemerintah, tetapi evaluasi nasional oleh pemerintah melalui ujian nasional (UN) justru paling menentukan kelulusan siswa.
2)   KTSP tidak fungsional
Kurikulum ini menjadi tidak logis karena tidak proporsionalnya pembagian tugas pengembangan antara pemerintah dan sekolah. Seharusnya pemerintah hanya menetapkan kerangka umum dari tujuan atau kompetensi, isi, strategi, dan evaluasi, sedangkan pengembangannya secara rinci menjadi siap pakai diserahkan sepenuhnya kepada sekolah.
b.    Kepala sekolah yang kurang mengerti akan pelaksanaan KTSP
Kepsek masih membuat pola-pola penyeragaman, dalam ystem pembelajaran maupun evaluasi hasil pembelajaran, dinilai tidak memahami tujuan dan tuntutan kurikulum tingkat satuan pengajaran (KTSP) yang baru diberlakukan pemerintah.
c.     Guru yang bermutu berjumlah sedikit
a.     Bahasan tentang kurikulum bagi guru terbatas.
b.    Agen penyedia tenaga kependidikan kurang memberikan materi  kependidikan yang memadai.
c.     Penataran tentang kurikulum ini yang dilakukan terbatas.
d.   Pengawasan yang dilakukan terbatas terhadap tindak lanjut yang dilakukan guru.
e.    Buku-buku yang diberikan kepada murid kebanyakan tidak menunjang keberhasilan kurikulum ini.
f.     Guru yang menguasai atau siap dan bisa berkompetisi dalam kurikulum ini cuma sedikit.
g.    Kebanyakan guru-guru hanya merubah nama, format, atau silabus.



2.        Pemecahan Masalah :
Solusi dari permasalahan yang dihadapi di dalam menerapkan KTSP antara lain :
a.       Membuat sejumlah pelatihan dan aktivitas lainnya untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat kurikulum sesuai dengan standar isi yang ada.
b.      Menerapkan KTSP secara bertahap.
c.       Mengadakan Workshop mengenai KTSP.


D. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH
            Masyarakat merupakan komponen utama terselenggaranya proses pendidikan. Kontribusi masyarakat di lingkungan sekolah perlu dioptimalkan sebagai upaya pemberdayaan dalam rangka mewujudkan visi dan misi sekolah dengan paradigma pendidikan yang baru. Masyarakat dapat memberikan sumbangsihnya kepada sekolah dengan memberikan masukan-masukan terutama dalam penyusunan program-program sekolah.
            Demikian juga dalam pelaksanaan program, dukungan masyarakat perlu dioptimalkan. Rencana Pengembangan Sekolah dibuat bersama-sama oleh sekolah dan masyarakat, disampaikan secara terbuka, diperbaharui setiap tahun, dan dilaksanakan. Peningkatan peran serta masyarakat dapat dilakukan dalam bentuk peningkatan kondisi lingkungan sekolah yang mendukung pembelajaran anak. Untuk itu, sekolah perlu menggalang hubungan baik dengan masyarakat. Sekolah memiliki program-program yang perlu dipahami masyarakat, dan sekolah juga perlu mendengarkan saran-saran dari masyarakat. Dengan hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat, terjalin persatuan antara guru dan orang tua yang secara bersama-sama dapat memenuhi kebutuhan pendidikan peserta didik dan peningkatan mutu belajar. Selain itu masyarakat dapat memantau dan menilai program-program sekolah agar tercipta transparasi dan akuntabilitas sekolah. Apabila jalinan antara sekolah dan masyarakat tercipta dengan baik, maka dukungan dan bantuan masyarakat terhadap pemeliharaan dan peningkatan program sekolah pun akan kian terbuka.
            Masyarakat harus terlibat dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah, salah satu di antaranya ialah karena adanya keterbatasan pemerintah dalam pengadaan sarana dan prasarana sekolah. Pendidikan yang baik tentu memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit. Simpati masyarakat terhadap sekolah perlu dibangun agar masyarakat juga memberikan kontribusinya secara aktif dan optimal. Melalui keterlibatan masyarakat, maka kegiatan operasional, kinerja, dan produktivitas sekolah diharapkan dapat terbantu. Namun demikian, harus diingat bahwa peran serta, dukungan, dan simpati masyarakat terhadap peningkatan mutu pendidikan tidaklah datang dengan sendirinya. Sekolah perlu secara proaktif dan kreatif mengembangkan hubungan kerjasama yang harmonis dan sinergis dengan masyarakat.
            Partisipasi masyarakat merupakan keterlibatan masyarakat secara nyata dalam suatu kegiatan. Masyarakat dapat menyumbangkan gagasan, membantu tenaga, memberikan kritik yang membangun, memberikan motivasi, menyumbangkan keahlian, serta memberikan dukungan terhadap pelaksanaan pendidikan.













BAB IV
PENUTUP

1.    Kesimpulan
            Dari uraian yang telah dikemukakan penyusun di atas dapat diketahuai bahwa SMP Negeri 1 Wedi terletak di Sukorejo, Wedi, Klaten yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama H. Ismadi,S.Pd.  Sekolah ini merupakan sekolah rintisan SSN yang memiliki akreditasi A. Tahun ajaran 2013/2014 ini memiliki peserta didik sebanyak 724 siswa. Tenaga pendidik yang dimiliki sebanyak 50 orang terdiri dari 38 guru PNS dan sisanya guru tidak tetap.
            SMP Negeri 1 Wedi menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP). Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan yang diharapkan. Struktur muatan kurikulum juga dibuat sesuai dengan kebutuhan sekolah.
            Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sudah dilaksanakan dengan baik di SMP Negeri 1 Wedi. Struktur organisasi tersusun sistematis dari jabatan tertinggi hingga terbawah. Masing-masing jabatan melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik dan mereka bertanggung jawab atas tugas mereka.
            Masyarakat dan komite sekolah juga turut berpartisipasi aktif dalam pengembangan sekolah. Hubungan antara sekolah dengan masyarakat sangat komdusif dan mereka saling bekerjasama satu sama lain. Masyarakat banyak memberikan dukungan kepada SMP Negeri 1 Wedi baik secara formil maupun material.
2.    Saran
Berdasarkan survey yang penulis lakukan, ada beberapa saran di antaranya :

1.Untuk sekolah :
a. Penggunaan kurikulum yang banyak kelemahan, hendaknya sekolah mampu meminimalisasikan permasalahan yang ada. Sehingga tujuan sekolah dapat tercapai.
b.        Prestasi sekolah sudah baik, tetapi alangkah baiknya prestasi yang diraih tidak hanya berhenti sampai di tingkat provinsi. Dengan usaha keras diharapkan mampu bersaing di tingkat nasional.
c.         Kalau bisa ditambah lagi fasilitas di sekolah, seperti lapangan basket,  lapangan voli, dan yang lainnya yang sekiranya perlu.

2.    Untuk masyarakat/ orang tua :
a.         Masyarakat sebaiknya mampu untuk mendorong putra-putrinya agar mereka mampu menjadi peserta didik yang berkarakter.
b.        Masyarakat tidak hanya bisa memberikan dukungan material kepada sekolah tetapi juga dukungan formil.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar